jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengingatkan peran strategis Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dalam mendorong peningkatan investasi nasional.
Menurut Sri Mulyani, kehadiran Danantara sebagai badan pengelola investasi milik negara (state-owned) harus mampu menjadi katalis, bukan malah menyingkirkan peran swasta.
“Peranan Danantara akan sangat menentukan apakah investasi kita meningkat, karena Danantara itu state-owned. Kalau dominan tanpa bisa attract (investor), maka yang terjadi crowding out,” ujar Sri Mulyani dikutip Jumat (4/7).
Sebaliknya, lanjut dia, apabila Danantara mampu menarik partisipasi lebih banyak investor swasta maka lembaga tersebut dapat memainkan peran strategis sebagai katalis pertumbuhan ekonomi.
“Kalau investasi Danantara mampu attract swasta maka Danantara bisa menjadi katalis. Jadi, ini adalah sesuatu yang perlu terus disampaikan. Kami telah berkomunikasi terus dengan tim Danantara,” jelasnya.
Sebagai informasi, crowding out merupakan istilah yang menggambarkan kondisi ketika investasi pemerintah yang besar justru mengurangi partisipasi sektor swasta dalam investasi.
Peringatan ini disampaikan di tengah lemahnya pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi pada triwulan I 2025 yang hanya tumbuh 2,1 persen secara tahunan (yoy).
Meski ekonomi nasional masih mampu tumbuh sebesar 4,87 persen (yoy) pada triwulan I 2025 di tengah ketidakpastian global, Sri Mulyani menilai lemahnya pertumbuhan investasi merupakan sinyal yang perlu diwaspadai.