jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR RI Sigit Purnomo Said mengingatkan industri televisi membangun narasi yang arif dan mendidik tanpa mengabaikan prinsip keterbukaan informasi setelah heboh tayangan Xpose Uncensored.
“Kepada pihak program televisi haruslah membangun narasi yang lebih arif dan mendidik tanpa mengesampingkan asas keterbukaan informasi,” kata Pasha sapaan Sigit Purnomo Said melalui keterangan persnya, Sabtu (18/10).
Pasha berharap munculnya tayangan Xpose Uncensored menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk berhati-hati dan menghormati nilai di tengah masyarakat, termasuk di lingkungan pesantren.
“Insyaallah ke depan lebih mawas diri. Pesantren itu suatu lembaga pendidikan terhormat dengan segala kekurangan dan kelebihannya,” ujar pentolan band Ungu itu.
Sebelumnya, Trans7 telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka atas penayangan program Xpose Uncensored pada 13 Oktober 2025 yang menimbulkan polemik di masyarakat.
Permohonan maaf itu ditujukan kepada para kiai, pengasuh pesantren, santri, alumni Pondok Pesantren Lirboyo, serta seluruh keluarga besar lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah menyanksi program Xpose Uncensored dihentikan sementara setelah tayangan pada 13 Oktober 2025.
Pasha menyebutkan KPI memiliki otoritas penuh untuk mengambil langkah tegas terhadap lembaga penyiaran yang menayangkan program melanggar ketentuan.