September Effect Dinilai Tak Goyahkan Pasar Kripto Maupun Saham

7 hours ago 6

September Effect Dinilai Tak Goyahkan Pasar Kripto Maupun Saham

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Vice President INDODAX Antony Kusuma. Foto dok Indodax

jpnn.com, JAKARTA - Vice President INDODAX Antony Kusuma melihat “September Effect” perlu dipahami secara proporsional.

September Effect merupakan sebuah anomali musiman yang kerap dikaitkan dengan penurunan kinerja pasar saham maupun kripto.

Menurutnya, anomali tersebut tidak seharusnya menjadi patokan tunggal dalam menentukan strategi investasi kripto.

“Kami melihat ‘September Effect’ lebih bersifat psikologis ketimbang fundamental. Jika dibandingkan, di 2024 transaksi penuh setahun Rp344 triliun, sementara 2025 baru berjalan hingga Juli sudah menembus Rp276 triliun. Ini bukti bahwa kripto di Indonesia terus tumbuh kuat, bahkan di tengah faktor musiman,” ujar Antony.

Dia menambahkan, investor perlu mengedepankan strategi diversifikasi portofolio serta manajemen risiko jangka panjang.

“INDODAX selalu mengingatkan bahwa investasi kripto harus dilakukan secara rasional. Prinsipnya bukan market timing, melainkan konsistensi, pemahaman aset, dan disiplin dalam bertransaksi,” jelas Antony.

Meskipun ada unjuk rasa yang sempat mengguncang pasar modal pada akhir pekan lalu, OJK menegaskan bahwa industri kripto tetap stabil.

Aktivitas penempatan dan penarikan dana di exchange kripto tercatat normal, memperlihatkan ketahanan ekosistem digital nasional.

September Effect merupakan sebuah anomali musiman yang kerap dikaitkan dengan penurunan kinerja pasar saham maupun kripto.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |