Resmi Berakhir, Proyek GRASS Sukses Tingkatkan Kapasitas Petani Swadaya di Kapuas Hulu Kalbar

3 hours ago 19

Resmi Berakhir, Proyek GRASS Sukses Tingkatkan Kapasitas Petani Swadaya di Kapuas Hulu Kalbar

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ki-Ka: Florian Moder – Cluster Coordinator Resillient Nature GIZnda, Hans Bruns – Country Director GIZ, Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalbar, Ferry Suryanata, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjen Perkebunan Kementan Baginda Siagian, dan Counselor, Development Cooperation and Deputy Head of Development Cooperation at the German Embassy Jakarta Angelika Stauder. Foto: Dokumentasi for JPNN.

jpnn.com - JAKARTA - Proyek Greening Agricultural Smallholder Supply Chains (GRASS) yang diimplementasikan oleh GIZ atau Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit dan didanai BMZ (Kementerian Federal Jerman), resmi ditutup pada Selasa (18/11) dalam sebuah acara di Jakarta. Acara itu menandai puncak kemitraan sukses selama enam tahun antara GIZ dengan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

GRASS merupakan kelanjutan dari SASCI atau Sustainable Agricultural Supply Chains in Indonesia (2020-2022), dan dibangun berdasarkan pencapaian serta pengalaman yang diperoleh dari proyek tersebut, serta mendorong keanekaragaman produksi pertanian. 

Di tengah tantangan perubahan iklim, proyek GRASS GIZ berfokus memperkuat rantai pasok dan ketahanan petani swadaya di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, melalui praktik pertanian berkelanjutan dan diversifikasi.

Dengan mempromosikan praktik seperti permakultur dan agroforestri, proyek ini tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, konservasi air, dan keanekaragaman hayati, tetapi juga membuka peluang pendapatan baru bagi petani.

“Dengan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan dan terdiversifikasi, GRASS telah berkontribusi langsung pada agenda nasional pengembangan budidaya tanaman perkebunan yang tangguh terhadap iklim serta berkelanjutan,” kata Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementan Baginda Siagian dalam paparannya dikutip Rabu (19/11).

Selama tiga tahun terakhir, GIZ melalui GRASS menunjukkan dampak nyata dengan memberi pelatihan kepada 1.100 petani swadaya dalam praktik bertani yang tangguh.

Selain itu, juga meningkatkan pendapatan 600 rumah tangga petani swadaya hingga rata-rata 15 persen, dan menyediakan bantuan teknis bagi lebih dari 500 petani dalam mengadopsi praktik pertanian tangguh dan cerdas iklim.

Perwakilan BMZ di Kedutaan Besar Jerman Angelika Stauder mengatakan GRASS merupakan bukti komitmen Jerman dalam mendukung upaya Indonesia menuju pertanian tangguh iklim. 

Resmi Berakhir, proyek GRASS sukses tingkatkan kapasitas petani swadaya di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |