RAPBD-P Kalsel 2025 Diperkirakan Defisit Rp 2,58 Triliun

1 day ago 17

Selasa, 03 Juni 2025 – 05:00 WIB

RAPBD-P Kalsel 2025 Diperkirakan Defisit Rp 2,58 Triliun - JPNN.com Kalsel

Wakil Gubernur Kalsel H Hasnuryadi Sulaiman saat menyampaikan KUA-PPAS RAPBD-P Tahun 2025 pada rapat paripurna DPRD provinsi setempat yang dipimpin Ketuanya H Supian HK di Banjarmasin,. Senin (2/6/2025) ((ANTARA/HO Humas Setwan Kalsel))

kalsel.jpnn.com, BANJARMASIN - Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Kalimantan Selatan (RAPBD-P Kalsel) Tahun 2025 diperkirakan mengalami defisit Rp2,58 triliun.

Kondisi tersebut terungkap ketika Wakil Gubernur Kalsel H Hasnuryadi Sulaiman menyampaikan Rencana Kebijakan Umum Anggaran - Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) RAPBD-P Provinsi Kalsel 2025 dalam Rapat Paripurna DPRD setempat di Banjarmasin, Senin.

Dalam KUA-PPAS RAPBD-P 2025, Wagub Hasnuryadi mengungkapkan proyeksi pendapatan daerah Rp9, 7 triliun lebih, belanja daerah Rp12,2 triliun lebih, berarti defisit Rp2,58 triliun.

"Defisit anggaran tersebut akan ditutupi melalui pembiayaan," ujar Hasnuryadi Sulaiman pada Rapat Paripurna DPRD provinsi setempat yang dipimpin Ketuanya H Supian HK dengan didampingi dua Wakil Ketua masing-masing H Kartoyo SM dan Desy Oktavia Sari.

Wagub menjelaskan pembiayaan dalam KUA-PPAS RAPBD-P Kalsel 2025 dari sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) dan pencairan cadangan daerah sebesar Rp2,68 triliun.

Hasnuryadi menyebut bahwa penyusunan KUPA-PPAS RAPBD-P tersebut secara cermat, berpedoman pada dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025, serta mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

“KUPA dan PPAS ini disusun dengan cermat untuk memastikan pembangunan daerah tetap berjalan sesuai visi dan misi kepala daerah, serta selaras dengan program nasional Astacita Presiden,” ujar Hasnuryadi. (antara/jpnn)

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Kalimantan Selatan (RAPBD-P Kalsel) disebut akan defisit Rp 2,58 triliun.

Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |