PKS Minta Fadli Zon Tulis Ulang Sejarah Libatkan Semua Pihak dan Tetap Faktual

5 hours ago 3

PKS Minta Fadli Zon Tulis Ulang Sejarah Libatkan Semua Pihak dan Tetap Faktual

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf (tengah) dalam Konferensi Pers Puncak Acara Penyembelihan Kurban PKS 1446 H di Jakarta, Sabtu (7/6/2025). (ANTARA/Agatha Olivia Victoria)

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Al Muzzammil Yusuf menyatakan dukungan atas rencana penulisan ulang buku sejarah nasional dengan nada yang lebih positif, yang digagas Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

Pernyataan itu disampaikan Muzzammil dalam Konferensi Pers Puncak Acara Penyembelihan Kurban PKS 1446 H di Jakarta, Sabtu (7/6).

“Kami dukung penulisan sejarah setiap bangsa, yang memang sering, biasa untuk di-update, disempurnakan,” kata Muzzammil.

Ia menambahkan bahwa dukungan diberikan asalkan proses revisi tetap mengedepankan objektivitas dan melibatkan semua pihak terkait, termasuk pakar sejarah dan perwakilan daerah.

Muzzammil berharap setiap revisi sejarah didasarkan pada semangat objektivitas dan proporsional; mencakup semua aspek, semua daerah, dan semua tokoh; serta faktual. Ia yakin Fadli Zon telah mempertimbangkan hal ini secara matang.

Sebelumnya, Fadli Zon menjelaskan bahwa buku sejarah Indonesia akan dirombak dengan sudut pandang “Indonesia sentris” untuk menghapus bias kolonial dan memperkuat persatuan bangsa.

“Tone kita adalah tone yang lebih positif karena kalau mau mencari-cari kesalahan, mudah; pasti ada saja kesalahan dari setiap zaman, setiap masa,” ujarnya saat ditemui di Cibubur, Jawa Barat, Minggu (1/6).

Fadli menegaskan bahwa tim penyusun terdiri atas 113 penulis, 20 editor jilid, dan tiga editor umum—termasuk sejarawan—agar narasi yang dihasilkan valid dan dapat diterima berbagai kalangan.

PKS menambahkan bahwa dukungan diberikan asalkan proses revisi tetap mengedepankan objektivitas dan melibatkan semua pihak terkait, termasuk pakar sejarah.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |