jabar.jpnn.com, BOGOR - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa hubungan ekonomi dan perdagangan antara Indonesia dan Rusia menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025.
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kremlin, Moskow, Rabu (10/12) waktu setempat, Putin mengungkapkan bahwa nilai perdagangan kedua negara tumbuh hingga 17 persen dalam sembilan bulan pertama tahun ini.
“Hubungan ekonomi dan perdagangan juga berkembang selama sembilan bulan pertama tahun ini. Nilai perdagangan naik 17 persen,” ujar Putin dalam pertemuan yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden dari Jakarta.
Putin menegaskan bahwa Rusia dan Indonesia berkomitmen memperkuat kemitraan strategis di berbagai sektor, termasuk energi, teknologi, dan kerja sama regional.
Salah satu sektor yang mendapat perhatian khusus ialah energi nuklir, yang dinilai memiliki potensi besar bagi pengembangan energi masa depan Indonesia.
“Ada banyak prospek dalam sektor energi, termasuk energi nuklir. Kami sangat senang bahwa Indonesia menjadi anggota penuh BRICS, dan kami sedang membahas dengan Eurasian Economic Union tentang perjanjian perdagangan bebas,” tutur Putin.
Selain membahas peningkatan kerja sama energi, Rusia dan Indonesia juga membuka peluang penyusunan Free Trade Agreement (FTA) dengan Eurasian Economic Union (EAEU) guna mendorong perdagangan yang lebih luas.
Putin turut menyampaikan apresiasi atas kehadiran Presiden Prabowo dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 pada Juni lalu, yang dinilai mempererat hubungan ekonomi kedua negara.








































