Pengamat Anggap Usul Bahlil Tak Lantas Setop Politik Uang di Pilkada

11 hours ago 18

Pengamat Anggap Usul Bahlil Tak Lantas Setop Politik Uang di Pilkada

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Warga saat mengikuti pencoblosan Pilkada. Ilustrasi. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai alasan Ketum Golkar Bahlil Lahadalia agar Pilkada dilaksanakan melalui DPRD hanya dibuat-buat.

"Alasan tersebut kiranya hanya dijadikan justifikasi agar pilkada kembali melalui DPRD," kata Jamiluddin kepada awak media, Minggu (7/12).

Sebelumnya, Bahlil sempat mengusulkan Pilkada dilaksanakan melalui DPRD dan bukan pencoblosan langsung dari rakyat.

Bahlil menyinggung soal biaya besar pemilihan saat ini, sehingga mengusulkan Pilkada melalui DPRD.

Jamiluddin mengatakan politik uang tidak lantas berakhir ketika usulan Bahlil disetujui, yakni Pilkada dilaksanakan melalui DPRD. 

"Politik uang misalnya, lebih dominan inisiatif dari elite politik, terutama yang ikut pilkada," kata pengamat dari Universitas Esa Unggul.

Jamiluddin menuturkan kandidat pada Pilkada tentu ingin menang kontestasi, lalu memakai uang sebagai iming-iming demi terpilih.

"Politik uang itu juga berpeluang terjadi bila pilkada melalui DPRD. Calon Pilkada bisa saja menggunakan uang agar dipilih oleh anggota DPRD," katanya.

Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyebutkan politik uang bakal tetap ada meski Pilkada melalui DPRD.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |