Pemerintah Jangan Pilih Kasih soal Penegakkan Aturan Tambang Nikel

5 hours ago 3

Pemerintah Jangan Pilih Kasih soal Penegakkan Aturan Tambang Nikel

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Area pertambangan nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025). ANTARA/Putu Indah Savitri/aa.

jpnn.com, JAKARTA - Aktivitas tambang-tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya menimbulkan polemik. Masyarakat sipil menolak karena penggalian tambang itu bakal merusak cagar alam.

Menanggapi hal itu, Pembina Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) Mulyanto meminta pemerintah menindak tegas tambang-tambang nikel yang diduga merusak lingkungan di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

"Tindak tegas semua perusahaan tambang yang mencemari lingkungan laut Raja Ampat," kata Mulyanto Senin (9/6).

Dia meminta pemerintah tak hanya berfokus pada tambang PT Gag Nikel, melainkan menindak tegas pula tambang-tambang nikel lainnya yang tak berizin dan merusak lingkungan di Raja Ampat.

"Yang dihebohkan dan dilaporkan masyarakat kan terutama adalah tambang yang dekat dengan objek wisata tersebut. Jangan dibelokkan atau pilih kasih," ucapnya.

Dia pun mengingatkan keindahan alami dan biodiversitas kepulauan Raja Ampat sudah menjadi ikon pariwisata yang diakui dunia sehingga kelestariannya perlu dijaga.

"Kekayaan alam itu harus dijaga dan diwarisi, sebagai sikap adil terhadap generasi anak-cucu mendatang," ujarnya.

Dia menilai bahwa perusahaan tambang-tambang tersebut lupa atau tidak konsisten pada paradigma environment social governance (ESG) sebagai perluasan dari konsep good corporate governance (GCG).

Aktivitas tambang-tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya menimbulkan polemik. Simak selengkapnya!

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |