PDI Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FSPI Sebut Jangan Dikuasai Dendam Politik

1 hour ago 16

PDI Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FSPI Sebut Jangan Dikuasai Dendam Politik

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Koordinator Presidium FSPI, Zuhelmi Tanjung, menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri yang menolak pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto. Foto: dokpri for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Presidium Forum Silaturahmi Pemuda Islam (FSPI), Zuhelmi Tanjung, menanggapi pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri yang menolak pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Zuhelmi menilai sikap tersebut mencerminkan bahwa bangsa Indonesia belum sepenuhnya berdamai dengan masa lalunya.

“Alasan penolakan Ibu Mega sebagai mantan presiden sekaligus Ketua PDIP tentang luka sejarah mencerminkan bahwa bangsa ini belum sepenuhnya berdamai dengan masa lalu,” kata Zuhelmi dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/11).

Menurutnya, dendam politik hanya akan menimbulkan risiko yang bisa menghambat semangat rekonsiliasi nasional.

Dia berharap Megawati dan PDIP menunjukkan kedewasaan berpolitik sebagai mantan kepala negara.

"Kami berharap ada kedewasaan berpolitik yang dapat dicerminkan oleh Ibu Mega, terlebih beliau adalah mantan Presiden RI, agar Indonesia dapat lebih maju sesuai semangat persatuan yang kini dibangun oleh Presiden Prabowo,” lanjutnya.

Zuhelmi juga menilai bahwa pemimpin sejati seharusnya menampilkan keteladanan dalam menghargai semua tokoh bangsa, meskipun pernah berseberangan secara politik. 

Dia mencontohkan sikap Presiden Prabowo Subianto yang tetap menghormati Ir. Soekarno sebagai Bapak Bangsa.

Koordinator Presidium FSPI, Zuhelmi Tanjung merespons pernyataan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menolak pemberian gelar Pahlawan Nasional Seoharto

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |