jpnn.com, JAKARTA - Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menyoroti pentingnya peran negara dan badan usaha energi dalam menangani isu bahan bakar minyak (BBM) di di lokasi bencana banjir Sumatera dan Aceh.
Nur Hidayat membeberkan tiga hal utama yang harus terlihat dalam penanganan krisis energi di lokasi bencana.
Poin pertama yang ditekankan yakni prioritas penyaluran, di mana BBM tidak bisa diperlakukan seperti kondisi normal.
"Saat bencana, energi harus diperlakukan sebagai layanan esensial. Ada kendaraan yang nyawanya bergantung pada BBM, ada pula yang sekadar ingin menambah cadangan agar merasa aman," kata Nur Hidayat dikutip, Senin (1/12).
Menurut Nur Hidayat, kedua kebutuhan tersebut sama-sama manusiawi.
Namun, kebijakan harus memiliki prioritas yang jelas demi keselamatan publik yang lebih luas.
Distribusi wajib memprioritaskan ambulans, relawan, alat berat, kendaraan evakuasi, dan layanan kesehatan.
Setelah kebutuhan krusial ini terpenuhi, barulah kebutuhan publik umum dilayani.












































