jpnn.com - Tradisi Pacu Jalur, warisan budaya masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, kembali mencuri perhatian dunia.
Kali ini, bukan hanya aksi mendayung yang jadi sorotan, melainkan aksi tiga bocah penari di atas perahu yang sukses viral di jagat maya, bahkan hingga ke negeri adikuasa, Amerika Serikat.
Khalayak dunia menyebutnya sebagai Aura Farming.
Aura farming menjadi istilah yang melekat dengan aksi penari cilik di lomba dayung tradisional khas Kuantan Singingi, Riau, tersebut.
Tren itu pun viral hingga mendunia dengan berbagai judul, mulai dari "Boat Kid Aura Farming" hingga "Aura Farming Kid on the Boat".
Video-video warga negara asing yang memarodikan gaya unik dan ekspresif bocah-bocah di atas perahu saat Pacu Jalur ramai berseliweran di media sosial. Mereka menirukan gerakan lincah sang “penari jalur”, lengkap dengan iringan musik dan gaya energik khas Kuansing.
Kepala Dinas Pariwisata Riau Roni Rakhmat mengungkapkan bahwa Pacu Jalur awalnya merupakan tradisi masyarakat Kuansing untuk mengangkut hasil bumi seperti pisang dan tebu melalui sungai.
Seiring waktu, perahu yang dulu berfungsi sebagai alat transportasi itu kini berubah menjadi media seni dan budaya.