jpnn.com - BANDUNG - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengajak seluruh pihak, khususnya pemerintah agar bekerja lebih banyak dibandingkan dengan beretorika.
Menurutnya, para pejabat bisa dengan mudah menyampaikan omongan, tetapi masyarakat bisa lupa karena yang akan dilihat adalah hasil dari sebuah pekerjaan.
Haedar menyampaikan hal itu dalam pidatonya di Milad ke-113 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB), Selasa (18/11).
Hadir sejumlah tamu undangan, seperti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Wakil Presiden ke-10 RI Jusuf Kalla.
Ada juga para menteri dan wakil menteri, mulai dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti, Wamendikdasmen Fajar Rizal Ul Haq, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto.
"Bekerja untuk melayani masyarakat inilah yang menjadi pegangan Muhammadiyah selama ini. Etosnya, sedikit bicara banyak bergerak yang itu menjadi sangat kuat dalam alam pikiran dan jiwa kami. Dan saking kuatnya etos sampai kami tidak terlatih untuk banyak berkata-kata, padahal dalam banyak hal sesungguhnya itu diperlukan," kata Haedar.
Dengan tema milad tahun ini "Memajukan Kesejahteraan Bangsa", Haedar mengajak Muhammadiyah untuk terus bergerak dalam berbagai sektor baik sosial, ekonomi, pendidikan, yang bisa memberikan dampak positif.
Meski sudah berusia lebih dari 100 tahun, Muhammadiyah tidak boleh berada dalam zona nyaman dan aman. Muhammadiyah tidak boleh terbuai dengan kesuksesan di masa lalu.







































