jpnn.com, JAKARTA - Sebuah sesi pelatihan sukses mencuri perhatian para peserta Temasya Warisan Pahang 2025, di Perkampungan Kraf Diraja Tunku Azizah Malaysia.
Adapun pelatihan pewarna alami itu dipandu langsung oleh maestro tekstil Indonesia Merdi Sihombing.
Diundang langsung oleh Kebawah Duli Paduka Baginda Tengku Ampuan Pahang Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah, kehadiran Merdi bukan sekadar simbol kolaborasi serumpun,
Namun, penanda penting dalam gerakan pelestarian tekstil berkelanjutan di Asia Tenggara.
Dalam pelatihan yang berlangsung selama empat hari, Merdi mengajak peserta dari berbagai latar belakang seperti penenun lokal, pegiat kraf, mahasiswa, dan komunitas perempuan untuk mengenali kembali kekuatan alam sebagai sumber warna.
Merdi memperkenalkan teknik pewarnaan berbasis bahan-bahan lokal seperti kulit rambutan yang menghasilkan rona merah muda hangat. Kulit jengkol yang memberi warna coklat keunguan pekat. Daun semalu (Mimosa pudica) yang menghadirkan hijau lembut dan simbolik hingga kulit bawang yang menghasilkan gradasi warna cokelat dan hijau keabuan.
Setiap warna bukan hanya hasil eksperimen tetapi juga ekspresi spiritual dan ekologis.
“Warna bukan sekadar pigmen, tapi jejak tanah dan jiwa budaya setempat," ujar Merdi pada Minggu (7/8) pada sesi pembukaan.