jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa merespons usulan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan terkait permintaan penempatan uang ke Indonesia Investment Authority (INA).
Purbaya mengaku memberikan syarat khusus kepada Luhut Bisar Pandjaitan tersebut agar pemerintah bisa menitipkan uang ke INA.
Kata Purbaya, uang yang dititipkan ke INA harus benar-benar diarahkan ke sektor riil yang produktif, bukan dilarikan ke obligasi.
"Saya enggak mau ngasih uang ke sana (INA), uangnya dibelikan bond lagi. Buat apa? Mending saya kurangin bond saya," kata Purbaya dikutip Sabtu (18/10).
Bendahara negara itu mengungkapkan, pernah mengkritik Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) karena terlalu menggantungkan investasi pada instrumen obligasi yang dinilai kurang produktif.
Menurut Purbaya, kapasitas kelembagaan INA dan Danantara sebagai sovereign wealth fund (SWF) seharusnya bisa menyerap dana investasi dari luar negeri dan menyalurkannya ke sektor yang lebih produktif.
"INA kan harusnya mengundang investor asing, kan sovereign wealth fund bukan domestik saja," ujarnya.
"Kalau INA butuh duit beneran ekspansi saya dukung, tapi kalau masih banyak uangnya di bond, di obligasi, ngapain saya dukung?" tambahnya.