jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyoroti soal fenomena "rojali" yang disebut sebagai rombongan jarang beli saat datang ke pusat perbelanjaan.
Adapun muncul fenomena baru yang disebut rojali. Rojali tersebut rutin berkunjung ke mal tetapi hanya melihat-lihat tanpa membeli barang.
Menurut Budi, tidak mempermasalahkan adanya fenomena rojali. Sebab masyarakat bebas untuk menentukan pilihan untuk berbelanja secara daring ataupun luring.
Termasuk melihat sebuah produk di mal dan kemudian membelinya secara daring, adalah cara masyarakat untuk melihat kualitas barang secara langsung.
"Masyarakat kan bebas kan. Saya bilang kan masyarakat tuh bebas mau beli di 'online', mau beli di 'offline' kan bebas. Kan dari dulu juga ada itu," ujar Budi dikutip Minggu (27/7).
Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan fenomena "rojali" tidak akan berlangsung lama.
Menurut dia, fenomena tersebut akan berkurang apabila daya beli masyarakat Indonesia sudah kembali membaik.
"Kalau daya belinya pulih, rojali-nya pasti berkurang," kata Alphonzus.