jatim.jpnn.com, SURABAYA - Tingginya penggunaan ponsel pintar pada kalangan generasi muda, mendorong Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) menciptakan Nomolitera.
Dosen Program Studi Sistem Informasi, sekaligus Ketua Tim Pengembang, Endang Sulistiyani mengatakaninovasi berupa platform tes online berbasis web, untuk mengecek tingkat Nomophobia atau No Mobile Phone Phobia, dan literasi digital.
“Penggunaan alat komunikasi seperti handphone di kalangan muda, khususnya mahasiswa, makin lama makin meningkat,” ujar Endang, Senin (25/8).
Diperkenalkan lewat acara 5th Brave dengan tema The Role of Artificial Intelligence (AI) in the Mental Health of the Young Generation, inovasi ini dikembangkan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, yang melibatkan dua mahasiswa.
“Bermula dari kajian peran penggunaan HP dalam Online Learning, pada masa pandemi Covid 19, akhirnya terciptalah Nomolitera pada tahun 2024,” jelasnya.
Platform tersebut sebagai bentuk kontribusi terhadap isu kesehatan mental dari sisi teknologi. Inovasi berbasis teknologi dipamerkan Fakultas Ekonomi Bisnis dan Teknologi Digital (FEBTD) Unusa, dalam rangka menyambut mahasiswa asing, di ruang seminar Kampus C Unusa.
“Setiap peserta dan juga delegasi mahasiswa diajak untuk mencoba secara langsung aplikasi Nomolitera, untuk mengecek level nomophobia. Peserta mendapatkan skor beragam dengan dominasi hasil level nomophobia adalah moderate,” bebernya.
Dia menegaskan, Nomolitera adalah alat bantu diagnosis dari Digital Mental Health. Peserta tidak perlu takut dan khawatir berlebih apabila hasilnya menunjukkan level nomophobia yang parah.Aplikasi ini bersifat open dan online melalui url https://nomolitera.my.id/