jpnn.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengkritik pembentukan Sekolah Garuda Transformasi Mandiri, karena dasar penunjukan 12 lembaga pendidikan yang tak jelas.
"Kami pertanyakan penunjukannya, sekolah-sekolah transformasi ini, kan, sekolah sekolah yang sudah mandiri, kenapa harus disubsidi" kata Lalu, Senin (2/6).
Legislator Dapil II Nusa Tenggara Barat (NTB) itu juga mengkritik dalil pemerintah ketika membuat program Sekolah Garuda Transformasi Mandiri.
Diketahui, program itu dibuat guna mengoptimalkan potensi sekolah dan madrasah dalam mengantarkan siswa menuju perguruan tinggi terbaik dunia.
"Kalau alasannya mempersiapkan agar bisa masuk kampus top dunia, kenapa tidak berpikir membuat kampus sendiri sekelas kampus kampus besar di dunia," ujar Lalu.
Dia menyarankan pemerintah lebih efektif menggunakan anggaran pendidikan. Misalnya, memperbanyak beasiswa peserta didik di Tanah Air ke jenjang perguruan tinggi.
"Lebih baik anggaran sekolah transformasi itu diperuntukkkan untuk perbanyak beasiswa, agar kita pastikan anak-anak Indonesia bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi untuk menuju Indonesia Emas 2045," lanjut Lalu.
Selain itu, dia menyarankan pemerintah mengkaji ulang pembentukan Sekolah Garuda Transformasi Mandiri.