kalsel.jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) terus berikhtiar menemukan jemaah haji Indonesia yang masih dinyatakan hilang pada operasional haji 2025 dengan melakukan tes DNA kepada keluarga yang bersangkutan, guna mencocokkan spesimen dengan sejumlah jenazah yang belum teridentifikasi.
Tercatat ada tiga anggota jemaah yang hilang dan belum ditemukan pada musim haji 2025. Ketiga haji tersebut adalah Hasbullah Ihsan (Embarkasi Banjarmasin), Nurima Mentazim (Embarkasi Palembang), dan Sukardi Jakim Katmin (Embarkasi Surabaya).
“Tes DNA digelar secara serentak terhadap keluarga jemaah haji ghaib di tiga kota: Surabaya, Banjarmasin, dan Palembang,” ujar Kasubdit Transportasi dan Perlindungan Jamaah Haji Reguler Ditjen PHU Kemenag Sri Darfatihati dalam keterangannya Jakarta, Rabu.
Tes DNA bagi keluarga Sukardi dilaksanakan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya oleh tim Bidlab DNA Rolabdokkes Pusdokkes Mabes Polri. Turut hadir perwakilan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, serta Kantor Kemenag Kabupaten Malang.
Sri Darfatihati menegaskan tes DNA ini merupakan langkah strategis pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan kemanusiaan bagi keluarga jamaah.
Langkah ini terlaksana setelah koordinasi panjang lintas instansi, mulai dari prosedur pengambilan sampel hingga pengadaan reagen khusus dari Singapura.
“Pelaksanaan tes DNA ini merupakan amanat Menteri Agama terkait jamaah yang dinyatakan hilang segera mendapatkan kejelasan. Upaya ini dilakukan dengan mencocokkan spesimen keluarga dengan sejumlah jenazah di Arab Saudi yang hingga kini belum teridentifikasi,” kata dia.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Malang Abdul Salam yang turut hadir menyampaikan bahwa seluruh ikhtiar pencarian terhadap Sukardi telah dilakukan secara maksimal sejak dinyatakan hilang di Makkah pada 29 Mei 2025.










































