jpnn.com - Sekretaris Jenderal Laskar Merah Putih Abdul Rachman Thaha (ART) menilai sepak terjang Kejaksaan Agung (Kejagung) yang dipimpin ST Burhanuddin kian bertaji dalam penegakan hukum.
Hal itu terlihat dari berbagai kasus besar terkait korupsi yang ditangani Kejagung. Terbaru, soal kasus dugaan suap hakim yang menangani perkara rasuah ekspor CPO.
Mantan senator asal Sulawesi Tengah itu juga mengingatkan para penyelenggara negara untuk bekerja sesuai aturan agar tidak berurusan dengan penegak hukum, terutama Kejagung.
"Semua orang yang waras punya alasan untuk berlari sekencang-kencangnya dari bidikan Korps Adhyaksa. Dari hari ke hari, sejak dipimpin oleh ST Burhanudin selaku Jaksa Agung, kiprah Kejagung dalam penegakan hukum kian high profile," ujar Abdul Rachman, Rabu (16/4/2025).
Dia lantas menjelaskan empat indikator yang menempatkan Kejagung sebagai lembaga penegak hukum yang paling layak diteladani dan mengungguli institusi penegakan hukum lainnya.
Pertama, Kejagung menurutnya tidak mengenal kompromi atau solidaritas antarlembaga. Aparat dari sesama sistem peradilan pidana tetap disikat begitu melakukan penyimpangan.
"Tantangan terbesar dalam menjunjung supremasi hukum adalah ketika pelanggar berasal dari sesama kolega. Begitu ewuh pakewuh berhasil disingkirkan, ini menjadi kemenangan istimewa," tuturnya.
Kedua, Kejagung tidak sungkan menindak aparat internal kejaksaan yang nakal. Kentalnya jiwa korsa lazim menjadi penyebab mengapa penindakan ke dalam acap kali terhambat.