Ahli Gizi UNAIR Usul Bahan Pangan Lokal Jadi Solusi Makan Siang Bergizi Gratis

5 days ago 20

Surabaya Viral – Bahan pangan lokal dapat dijadikan alternatif untuk pemenuhan kebutuhan program makan siang bergizi gratis. Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizinya yang juga tinggi dapat dijadikan pertimbangan.

Hal itu disampaikan Dosen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga (UNAIR), Mahmud Aditya Rifqi menjawab alasan pemerintah pusat memangkas anggaran makan siang gratis dari Rp 15 ribu menjadi Rp 10 ribu per porsi karena keterbatasan anggaran.

“Bahan pangan lokal lebih mudah didapat dan kandungan gizinya tidak kalah dengan bahan pangan konvensional,” kata Mahmud dikutip dari laman resmi UNAIR.

Menurut dia, makanan dengan gizi berimbang harus memerhatikan sejumlah hal. Yakni porsi, zat gizi dan komposisinya. Biasanya, dalam satu piring makanan biaya paling mahal adalah untuk pemenuhan protein.

“Itu dapat disiasati dengan menggunakan bahan pangan lokal seperti protein dari ikan,” ucap dia.

Ikan air tawar seperti lele, gurami dan nila dapat dimanfaatkan menjadi sumber protein yang tidak kalah dengan kandungan protein di daging ayam maupun sapi. Apalagi ketersediaan bahannya berlimpah sebab banyak budidaya ikan air tawar di berbagai penjuru daerah.

“Selain mudah didapat, harganya juga sangat terjangkau,” kata Mahmud.

Sementara untuk pemenuhan protein dari bahan nabati dapat menggunakan kacang hijau, kacang merah maupun kedelai lokal dan produk olahannya tempe dan tahu. Kacang edamame pun sudah banyak dikembangkan di Indonesia. Semua itu memiliki kandungan protein yang baik.

Selain itu, sambung dia, bahan pangan lokal umumnya diolah dalam kondisi segar, nyaris tidak menggunakan bahan pengawetan. Sehingga meminimalisir ada penurunan kandungan gizi serta sangat aman untuk dikonsumsi.

“Menggunakan bahan pangan lokal itu lebih ekonomis dan pemenuhan kandungan gizinya tetap terjaga,” kata Mahmud.

Menurut dia, tantangannya adalah upaya pengembangan bahan pangan lokal serta sosialisasi ke masyarakat terkait pangan lokal. Harus ada sinergi antara pemerintah, akademisi dan masyarakat untuk meningkatkan penggunaan bahan pangan lokal.

Bila itu bisa direalisasikan maka kebutuhan bahan makanan bergizi dan terjangkau untuk masyarakat bisa tercapai. Pemerintah pun dapat melaksanakan janji programnya untuk memberikan makan siang bergizi gratis.

Read Entire Article
| | | |