jateng.jpnn.com, SEMARANG - PSIS Semarang kembali menelan pil pahit di Liga 1 musim ini. Bukannya bangkit, mereka justru makin terperosok ke dasar klasemen seusai kalah dramatis 2-3 dari Semen Padang FC dalam laga pekan ke-29 di Stadion Haji Agus Salim, Kamis (17/4).
Ironisnya, Mahesa Jenar sempat unggul lebih dulu lewat sepakan sang kapten Septian David Maulana. Namun, laga yang semula tampak bisa dimenangkan justru berubah jadi mimpi buruk dalam waktu singkat.
Gawang PSIS dibobol tiga kali, dua di antaranya berasal dari situasi bola mati yang memperlihatkan betapa rapuhnya konsentrasi para pemain.
“Ini bukan soal kualitas, ini soal fokus. Kami kemasukan dua gol dari lemparan ke dalam dan satu dari sepak pojok. Semua itu terjadi karena konsentrasi yang hilang di detik-detik krusial,” kata pelatih Gilbert Agius dengan nada kecewa.
Gol balasan Sudi Abdallah di menit ke-90+4 sempat memberi harapan. Namun, asa itu sirna dua menit kemudian saat Tin Martic membungkam lini belakang PSIS dengan gol ketiga untuk Semen Padang.
Hasil ini menjadi kekalahan kedelapan dari sembilan laga terakhir PSIS,rekor buruk yang membuat tim asal Semarang itu kini makin dalam di zona degradasi Liga 1.
Saat ini, mereka duduk di peringkat ke-16 dengan 25 poin, jumlah yang sama dengan Semen Padang di posisi ke-17. Hanya selisih gol yang jadi pembeda.
Meski demikian, pelatih asal Malta itu tak mau timnya kehilangan semangat juang.