jpnn.com - SEMARANG - Kecelakaan melibatkan armada Bus Trans Semarang terus berulang. Insiden terbaru menimpa bus Koridor VIII di tanjakan Jalan Abdulrahman Saleh, Manyaran, Rabu (26/11) lalu.
Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menyatakan telah menegur pihak operator bus sebagai pihak ketiga, dan meminta dilakukannya pemeriksaan menyeluruh terhadap armada.
“Kami sudah menegur pihak ketiga supaya kembali melakukan proses pemeriksaan. Ada beberapa indikasi penyebab. Pertama, dugaan kelebihan muatan. Kedua, kondisi mesin yang sudah tidak prima. Ketiga, faktor sumber daya manusia,” katanya di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (1/12).
Agustina menyebut kelebihan penumpang menjadi persoalan yang cukup kompleks. Sementara, penambahan armada tidak mudah dilakukan karena terbatasnya anggaran belanja operasional kendaraan (BOK).
“Subsidi untuk operasional Trans Semarang sudah besar. Kami ingin jumlah armada seimbang dengan jumlah penumpang, tetapi kemampjan anggaran tidak memungkinkan,” ungkapnya.
Dia meminta para pengemudi wajib mematuhi kapasitas angkut demi keselamatan penumpang dan pengguna jalan lain.
“Jika kapasitas sudah penuh, driver harus berhenti menaikkan penumpang. Itu berbahaya,” ujarnya.
Agustina telah menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kora Semarang melakukan uji petik terhadap setiap bus yang akan diperpanjang kontraknya. Dia menyoroti bahwa uji petik tersebut tidak dilakukan pada tahun sebelumnya.













.jpeg)





























