jpnn.com, KUALA LUMPUR - PT Danareksa atau Holding BUMN Danareksa melalui 'Lateral Thinking - Business Matching UMKM', berhasil mencapai 10.000 orang pengunjung selama dua hari digelar pada 4-6 Desember 2025 di Kuala Lumpur.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis antara Holding BUMN Danareksa bersama enam anggota holding, yakni PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Kawasan Industri Medan, PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut, dan PT Nindya Karya.
Sebanyak 9 UMKM terpilih dari berbagai sektor seperti fashion, kuliner, kriya, hingga mainan edukatif diboyong untuk menjajaki pasar Malaysia dan sekitarnya.
Langkah ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) unggulan perusahaan, Sustainable Environmental Movement for Action & Responsibility atau SEMAR Ekonomi yang bertujuan menciptakan UMKM tangguh, berkualitas, dan berdaya saing.
Corporate Secretary & CSR PT Danareksa, Agus Widjaja menuturkan kehadiran Danareksa di Kuala Lumpur merupakan langkah konkret untuk mempertemukan produk lokal dengan buyers internasional.
"Lateral Thinking menjadi arena strategis untuk mengubah pola pikir UMKM binaan kami dengan melihat, menemukan, dan belajar langsung tentang standarisasi global, khususnya standar produk halal dan inovasi yang menjadi preferensi pasar Malaysia. Besarnya antusiasme pengunjung ini membuktikan bahwa produk UMKM Indonesia sangat diminati pasar regional jika dikurasi dan didampingi dengan benar, mulai dari kemasan, legalitas, hingga kapasitas produksi," kata Agus.
Selama pameran berlangsung, booth UMKM Holding BUMN Danareksa dipadati oleh pengunjung yang terdiri dari masyarakat umum, diaspora, hingga perwakilan asosiasi bisnis dari Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Produk-produk yang mengusung konsep keberlanjutan (sustainability) dan warisan budaya (heritage) menjadi primadona.










































