jateng.jpnn.com, PURBALINGGA - Duka belum usai di Sungai Klawing. Tim SAR gabungan terus berjibaku menyusuri derasnya aliran sungai demi mencari satu korban yang masih hilang akibat banjir bandang mematikan di Purbalingga, Jawa Tengah.
Memasuki hari keempat pencarian, Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Cilacap mengonfirmasi satu korban kembali ditemukan. Korban atas nama Muhyadi (60) ditemukan sudah tidak bernyawa, sekitar 8 kilometer dari titik awal kejadian.
“Jenazah korban langsung kami identifikasi dan serahkan kepada pihak keluarga,” ujar Kepala Basarnas Cilacap M. Abdullah, Rabu (6/8).
Sehari sebelumnya, tim SAR juga menemukan korban lain bernama Sarwoyo (50) dalam kondisi meninggal, berjarak 5 kilometer dari lokasi banjir bandang. Keduanya merupakan pekerja proyek saluran air yang terseret arus saat banjir bandang menerjang kawasan Kaligondang, Minggu malam (3/8).
Dengan demikian, dari enam orang yang terseret banjir, lima telah ditemukan, tiga di antaranya selamat, dua ditemukan meninggal, dan satu orang bernama Tedi (28) masih dalam pencarian intensif.
Meski medan sulit dan aliran sungai masih deras, tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, relawan, dan warga sekitar terus melanjutkan pencarian. Fokus utama mereka kini adalah menemukan Tedi, korban terakhir yang belum ditemukan.
“Kami tak akan berhenti sampai seluruh korban ditemukan. Ini bukan hanya soal tugas, tetapi soal kemanusiaan,” tegas Abdullah.
Rabu siang sempat muncul harapan saat warga Desa Pegalongan, Banyumas, melaporkan penemuan mayat laki-laki di Sungai Serayu, sungai yang bermuara dari Klawing. Namun setelah dievakuasi dan diperiksa oleh Tim Inafis Polresta Banyumas, hasilnya mengejutkan.
