jateng.jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi menegaskan tak mau mendengar adanya praktik curang dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
Dia mewanti-wanti seluruh anak buahnya untuk bersikap profesional dan tidak melayani titipan dalam bentuk apa pun. Dalam hal ini dia mengultimatum para Aparatur Sipil Negara (ASN) agar tidak bermain di balik SPMB 2025 ini.
"Di Jawa Tengah saya tegaskan, tidak boleh lagi ada titip-titip dalam proses penerimaan murid baru, terutama dari kalangan ASN," kata Luthfi seusai meninjau Sekretariat SPMB di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Senin (2/6).
Mantan Kapolda Jateng itu tak segan akan memberi sanksi bila menemukan tindakan curang yang menerima murid lewat jalur belakang.
"Semuanya harus berjalan normatif, sesuai prosedur, apa adanya sehingga kualitas anak didik kita yang akan datang di Jawa Tengah betul-betul profesional," ujarnya.
Purnawirawan jenderal polisi bintang tiga itu pun menekankan para petugas Sekretariat SPMB harus tetap senyum dalam menjalankan tugasnya. Dia berharap segala masalah yang dibawa orang tua murid harus dapat diselesaikan atau minimal mendapat solusi.
Dalam kunjungannya, Luthfi mengaku banyak menerima laporan dari masyarakat terkait berbagai persoalan teknis dalam pendaftaran sekolah, seperti kesalahan alamat hingga ketidaksesuaian nomor induk kependudukan (NIK) dan kartu keluarga (KK).
Dia meminta petugas layanan publik memberikan solusi tanpa mengabaikan prinsip keadilan dan keterbukaan.