jabar.jpnn.com, BANDUNG - Ratusan pesepak bola dari puluhan sekolah sepak bola (SSB) di Jawa Barat mengikuti kompetisi yang digelar oleh Plan International Indonesia (Plan Indonesia) bersama Salingjaga dari Kitabisa bertajuk 'Soccer for Equality' di Stadion Siliwangi, Kota Bandung.
Resource Mobilization and External Relations Director dari Plan Indonesia Linda Sukandar mengatakan, kegiatan ini diikuti pesepak bola daru usia 10 hingga 16 tahun baik putri maupun putra.
Kegiatan ini menjadi bagian dari dukungan terhadap Girls Football, program pemberdayaan anak perempuan di Nusa Tenggara Timur (NTT) agar mendapatkan akses pendidikan dan kesempatan yang setara.
"Selama ini sepak bola itu populernya sebagai olahraga milik laki-laki, kami ingin ubah persepsi itu bahwa perempuan juga bisa. Makanya kami juga fokus untuk melakukan edukasi tentang kesetaraan tersebut," kata Linda ditemui disela-sela acara, Minggu (6/7/2025).
Menurutnya, NTT masih menghadapi tantangan besar terkait akses dan kualitas pendidikan, khususnya bagi anak perempuan.
Berdasarkan data BPS di 2023, rata-rata lama sekolah di NTT hanya 8,15 tahun, lebih rendah dari rata-rata nasional yang sebesar 9,08 tahun. Selain itu, tingginya angka perkawinan anak dan diskriminasi berbasis gender terus menghambat masa depan anak perempuan di provinsi tersebut.
“Sepak bola adalah ruang yang inklusif. Di lapangan, semua punya kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan. Itulah semangat yang ingin kami bawa lewat Soccer for Equality, bahwa anak perempuan berhak atas ruang bermain, ruang belajar, dan ruang bermimpi,” papar Linda.
Dia menyebutkan, olahraga diharapkan menjadi pintu masuk untuk membangun kesadaran akan pentingnya kesetaraan, sekaligus mendorong lebih banyak dukungan publik bagi pendidikan anak perempuan di wilayah-wilayah tertinggal seperti NTT.