jpnn.com, KEBUMEN - Bank Mandiri mempertegas komitmennya terhadap pengembangan sektor produktif, khususnya di bidang pertanian padi.
Melalui Program Kewirausahaan Petani, bank bersandi saham BMRI itu menghadirkan solusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan petani sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
Langkah ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan dan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya dalam mewujudkan kemandirian ekonomi nasional, pemerataan kesejahteraan, serta peningkatan produktivitas sektor strategis yang berdampak langsung pada rakyat.
Senior Vice President Government Project 3 Bank Mandiri, Yoga Sulistijono menyatakan komitmen tersebut diwujudkan melalui Program Pembinaan Petani Kebumen 2025, hasil kolaborasi Bank Mandiri dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui PT Karya Utama Gama (KUGAMA).
Program ini mencakup kegiatan pembinaan komprehensif pada seluruh tahapan usaha tani mulai dari pra tanam, tanam, hingga panen dengan pendekatan ilmiah, dan berwawasan lingkungan.
Pembinaan yang berlangsung sejak Juli 2025 mencakup penggunaan bibit padi varietas unggul Gagamora 7, penerapan biochar, metode Alternate Wetting and Drying (AWD) untuk efisiensi air, serta pengendalian hama terpadu berbasis agensi hayati.
Program pendampingan Bank Mandiri pada musim tanam ketiga terbukti mengubah pola hasil tani para petani yang sebelumnya rawan gagal panen.
“Melalui kolaborasi lintas unit dan penerapan metode yang lebih terukur, musim tanam ketiga mencatat lonjakan produktivitas hingga 8,9 ton per hektar yang melampaui rata-rata produksi nasional di Pulau Jawa yang tercatat 6,2 ton per hektar. Capaian ini menjadi tonggak penting dalam pembinaan petani modern yang adaptif terhadap perubahan iklim dan efisien dalam pemanfaatan sumber daya,” ujar Yoga.








































