jogja.jpnn.com, YOGYAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengeklaim bahwa kasus penyakit kecacingan pada anak di Jogja relatif terkendali.
Keberhasilan ini didukung oleh tingginya cakupan program pemberian obat cacing yang telah mencapai 99,04 persen pada 2025.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinkes DIY Setyo Harini mengatakan pihaknya terus memantau pelaksanaan program di seluruh daerah, termasuk di Kabupaten Bantul yang sempat menjadi sorotan. Ia mengklarifikasi temuan kasus di wilayah tersebut.
"Temuannya (di Bantul) ada satu kasus dan sudah sembuh. Yang satu lagi laporannya adalah diduga kecacingan, ternyata bukan melainkan jantung bawaan," kata Setyo Harini, yang akrab disapa Rini, di Yogyakarta pada Sabtu (6/9).
Informasi ini melengkapi data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul yang sebelumnya melaporkan adanya dua kasus infeksi cacing pita (menyerang seorang balita dan satu orang dewasa) sejak Januari hingga Agustus 2025, di mana keduanya juga telah sembuh setelah mendapatkan penanganan medis.
Program Pencegahan Massal Terus Berjalan
Rini menegaskan bahwa tingginya angka cakupan pemberian obat cacing bukan hanya sekadar pendistribusian. Petugas di lapangan memastikan obat tersebut diminum langsung di hadapan pengawas atau tenaga kesehatan.
Program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Kecacingan di DIY dilaksanakan secara rutin dan terjadwal dua kali setahun, yaitu pada bulan April dan Oktober.
"Ada atau tidak ada laporan kasus, petugas kesehatan terus memonitor program pemberian obat cacing untuk pencegahan (infeksi) massal," ujarnya.