jatim.jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan Jatim terus menggenjot peningkatan kompetensi siswa dan guru SMK melalui pelatihan vokasi berskala besar. Dalam setahun, UPT Pengembangan Teknis Keterampilan dan Kejuruan (PTKK) menggelar enam kali pelatihan yang menyasar siswa dan guru produktif.
Pelatihan ini menggandeng Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LKS) dari Ditjen Vokasi Kemendikdasmen. Tujuannya untuk mencetak lulusan vokasi yang terampil, bersertifikasi, dan siap bersaing di dunia kerja maupun dunia industri (DUDI).
Kepala Dindik Jatim Aries Agung Paewai mengatakan pelatihan intensif ini menjadi tolok ukur keterampilan siswa. Apalagi peserta dibimbing langsung oleh para praktisi industri dan ahli di bidangnya.
"Harapan kami kalau bisa seluruh lulusan vokasi utamanya yang belum memiliki fasilitas bengkel praktek yang memadai bisa memiliki pengakuan atau sertifikasi atas kompetensi mereka. Karena kedepan, industri akan berkembang pesat seiring dengan berkembangnya teknologi," ujar Aries, Kamis (7/8).
Dia menambahkan, sertifikasi ini penting agar lulusan vokasi memiliki daya saing, terutama menghadapi perkembangan industri dan teknologi yang terus melaju cepat.
“Kita prioritaskan peserta dari sekolah yang belum punya sarpras lengkap atau belum tersentuh keterampilan sesuai kebutuhan industri. Di sinilah peran pelatihan vokasi sebagai jembatan," katanya.
Sementara itu, Kepala UPT PTKK Dindik Jatim, Endang Winarsih menjelaskan, pelatihan semester kedua ini difokuskan pada kelas Milenial Job Center (MJC) Angkatan 2 Tahun 2025 yang digelar pada 31 Juli–5 Agustus.
Kelas MJC dirancang untuk siswa SMA/SMK yang memiliki dasar kemampuan di bidang pemrograman, pengembangan aplikasi web atau mobile, hingga teknologi informasi lainnya.