jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menanggapi santai laporan orang tua siswa asal Bekasi ke Bareskrim Polri, perihal kebijakan pengiriman murid bermasalah ke barak miter.
Dedi mengaku tak terpancing dan justru menyindir balik pihak pelapor yang menurutnya hanya ingin menjadi sorotan publik.
“Berbagai upaya yang diarahkan pada diri saya, baik kritik, saran, bully, nyinyir, atau upaya untuk mempidanakan diri saya, gak usah ditanggapi dengan emosi."
"Kami hadapi dengan rileks aja. Mungkin mereka lagi mencari perhatian," kata Dedi dalam keterangannya, Minggu (8/6).
Laporan ke Bareskrim itu disebut berangkat dari kekhawatiran orang tua murid atas kebijakan tegas Dedi yang mewajibkan siswa bermasalah menjalani pembinaan di barak militer.
Namun, menurut Dedi, langkah tersebut justru merupakan bentuk kasih sayang terhadap generasi muda Jawa Barat yang tengah menghadapi tantangan zaman.
"Bagi saya, meyakini apa yang dilakukan adalah upaya-upaya mencintai seluruh rakyat Jawa Barat dan mencintai generasi mudanya," ujarnya.
Dia menambahkan misi besarnya ialah membentuk anak-anak muda Jabar agar menjadi pribadi yang kuat, berdaya saing, dan mampu menaklukkan berbagai sektor kehidupan, mulai dari teknologi hingga kewirausahaan.