jpnn.com, MAKASSAR - Bupati Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, Abdul Azis membantah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kabar penangkapan dirinya yang beredar di sejumlah media dan platform media sosial adalah hoaks.
"Alhamdulillah, hari ini saya ada di samping kakak Ahmad Syahroni dalam kondisi baik dan siap untuk menghadiri Rakernas NasDem," ujarnya kepada wartawan di arena jelang Rakernas NasDem Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.
Ia menjelaskan, awalnya tidak mengetahui informasi tersebut, dan baru mendengar dan melihat informasi pemberitaan di media 3 jam setelah berita tersebut ramai dibicarakan, padahal dirinya sudah berada di Kota Makassar, Sulsel.
"Saya baru dapat kabar terkait dengan masalah OTT. Secara tidak langsung, keluarga, sahabat, banyak yang prihatin, apakah betul itu Bupati Kolaka Timur (Abdul Azis) ini di OTT menghubungi saya," paparnya.
Menurutnya, dengan adanya proses penyelidikan di KPK seperti yang disampaikan tadi, sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem), ia taat dan patuh hukum jika ada hal yang berkaitan menjadi proses hukum.
"Tapi, terkait dengan drama atau ada framing ini yang kami secara pribadi dan keluarga tidak menerima. Karena secara psikologi luar biasa terganggu kita," paparnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Syahroni juga kader NasDem turut merespons pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak bahwa ada dari kader NasDem tertangkap OTT Oleh KPK.
"Kami menyampaikan bahwa Bupati Kolaka Timur Abdul Aziz ada di sebelah saya. Dimana kalau OTT itu kejadiannya dalam satu tempat terjadinya tindak pidana," ungkap dia.