jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Dr. Darmansjah Djumala menyebutkan Thailand-Kamboja yang terjadi dipicu oleh silang sengketa kepemilikan beberapa candi di sepanjang perbatasan kedua negara.
Menurut dia, benda budaya ketika sudah dikaitkan dengan kedaulatan teritori suatu bangsa dapat memicu pertikaian yang berkepanjangan.
“Indonesia mesti mengambil pelajaran dari sini, waspadai dan jaga warisan budaya bangsa,” ujar Darmansjah dalam keterangannya, pada Sabtu (26/7).
Dr. Djumala, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Wina dan PBB itu menyatakan konflik Thailand-Kamboja di kompleks Candi Preah Vihear dan Ta Muen Thom ini tidak biasa dan cukup unik.
“Justru di sinilah letak signifikansi konflik Thailand-Kamboja dalam wacana sumber-sumber konflik di ranah hubungan internasional,” kata dia.
Konflik atas kedua candi tersebut menunjukkan betapa Thailand dan Kamboja sangat memperhitungkan faktor budaya dalam hubungan luar negerinya.
Persepsi strategis Thailand dan Kamboja terhadap produk budaya itu ternyata menentukan cara mereka bertindak dalam penyelesaian konflik. Keduanya, tak segan menggunakan kekerasan.
Candi berusia 900 tahun dan dibangun oleh peradaban bangsa Khmer itu dijadikan sebagai simbol kebanggaan bagi bangsa Kamboja.