jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kepadatan arus mudik Lebaran makin meningkat, dan kepolisian mengingatkan pemudik agar tidak berhenti di bahu jalan tol untuk sahur atau berbuka puasa. Praktik ini dinilai berbahaya dan dapat mengganggu kelancaran lalu lintas di jalan bebas hambatan.
"Saat subuh, kami masih menemukan kendaraan yang berhenti di bahu jalan tol untuk sahur," ujar Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Sonny Irawan di Semarang, Jumat (22/3).
Petugas di lapangan langsung memberikan imbauan kepada pemudik untuk berpindah ke tempat yang lebih aman. Dia menegaskan bahu jalan hanya diperuntukkan bagi kendaraan darurat dan bukan tempat istirahat atau makan.
Untuk menghindari risiko kecelakaan, pemudik diminta memanfaatkan rest area atau keluar sebentar melalui gerbang tol terdekat agar bisa makan dengan nyaman.
"Jika rest area penuh, sebaiknya keluar tol ke lokasi yang lebih aman. Jangan di bahu jalan karena bisa membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya," tambah Sonny.
Sementara itu, guna mengantisipasi lonjakan kendaraan, pemberlakuan jalur satu arah (one way) nasional dari Gerbang Tol Cikampek Utama hingga Kalikangkung, Semarang, resmi diberlakukan mulai Jumat pagi.
Tak hanya itu, rekayasa lalu lintas ini diperpanjang hingga Bawen untuk mengurai kepadatan.
"Demi kelancaran arus mudik, sistem one way dari Cikampek Utama diteruskan hingga tol dalam Kota Semarang dan Bawen," jelas Sonny. (antara/jpnn)