jpnn.com - Dalam perjalanan ke Lasem, saya berbicara dengan Novi Basuki. Akhir pekan lalu. Di dalam mobil BYD Denza pinjaman.
Kami sepakat: bikin acara kompetisi debat. Dalam bahasa Mandarin. Khusus untuk santri pondok pesantren. Tomy Gutomo, dirut Harian Disway pun setuju.
Peserta debat memang dibatasi: hanya boleh diikuti oleh para santri dari pondok pesantren. Kita akan lihat santri berdebat dalam bahasa Mandarin. Unik. Menarik. Futuristik.
Kami pun mencari tema debat. Banyak usulan. Sebelum perjalanan sampai Tuban sudah kami sepakati. Temanya: Santri, AI, Dakwah –atau tema sejenis itu yang diusulkan perusuh.
Pelaksanaannya masih lama: September 2025. Masih empat bulan lebih. Finalnya: 1 Oktober.
Kami sengaja mengumumkannya lebih awal. Itu karena temanya berat.
Mereka perlu buka banyak literatur, bahkan perlu merenung panjang. Juga perlu mengembangkan imajinasi.
Soal literatur artificial intelligence, para santri tahu ke mana mencari. Akan tetapi bagaimana bentuk dakwah di era AI perlu imajinasi. Dan apakah AI bisa dipakai untuk dakwah masih perlu perenungan yang dalam.