jpnn.com - Daewoong Pharmaceutical Indonesia (DPI) resmi meluncurkan obat kombinasi tetap Ezetimibe dan Rosuvastatin sebagai terobosan terbaru dalam penanganan dislipidemia di Indonesia.
Peluncuran pada Sabtu, 29 November ini menjadi langkah strategis untuk membantu pasien mencapai target penurunan LDL-C (kolesterol jahat) guna menekan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.
Produk inovatif tersebut hadir dengan mekanisme ganda. Rosuvastatin bekerja menekan produksi kolesterol di hati, sementara Ezetimibe menghambat penyerapan kolesterol di usus halus.
Kombinasi ini terbukti memberikan penurunan LDL-C yang lebih signifikan dibandingkan terapi statin dosis tinggi tunggal.
Peluncuran inovasi tersebut dilakukan melalui simposium ilmiah bertema “Future Perspectives on Dual-Pathway Strategies in Cardiovascular Risk Reduction” yang diselenggarakan DPI bekerja sama dengan Perkumpulan Kardiologi Indonesia (PERKI) di Jakarta dan dihadiri lebih dari 200 dokter spesialis jantung, termasuk pakar dari Korea Selatan.
“Lebih dari 80% pasien penyakit jantung koroner di Indonesia belum mencapai target LDL-C 70 mg/dL. Hanya 8,5% yang mencapai target risiko sangat tinggi 55 mg/dL," kata Ketua PERKI, dr. Ade Meidian Ambari, SpJP(K), PhD.
Dia menegaskan, panduan dari European Society of Cardiology (ESC) menekankan prinsip ‘semakin rendah dan semakin cepat, semakin baik’. Artinya, menurunkan kolesterol jahat sedini mungkin dengan terapi kombinasi adalah kunci pencegahan yang efektif. Hal ini menjadi salah satu poin utama pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.
"Strategi terapi kombinasi ini sangat penting untuk meningkatkan standar tata laksana kardiovaskular di Indonesia,” jelas dr. Ade.






































