Daewoong dan BPOM RI Perkuat Pengawasan Toksin Botulinum Ilegal

2 hours ago 20

Daewoong dan BPOM RI Perkuat Pengawasan Toksin Botulinum Ilegal

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Kepala BPOM RI, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M. Biomed., MD., Ph.D memberikan sambutan pada acara Daewoong. Foto dok. Daewoong

jpnn.com, JAKARTA - Toksin botulinum adalah neurotoksin yang digunakan sebagai obat untuk mengatasi berbagai kondisi medis dan kosmetik dengan cara memblokir sinyal saraf ke otot sehingga otot menjadi rileks.

Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati kondisi seperti kedutan, migrain kronis, dan lainnya, sedangkan secara kosmetik, toksin botulinum sering digunakan untuk menghaluskan kerutan wajah secara sementara.  

Untuk mengatasi bahaya distribusi toksin botulinum ilegal dan pentingnya penggunaan produk yang tersertifikasi resmi Daewoong Pharmaceutical bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta sejumlah pakar medis menggelar “Anti-Counterfeit Media Briefing 2025”. 

Acara ini menjadi bagian dari Authenticity Certification Campaign, kampanye berkelanjutan Daewoong untuk memperkuat keamanan distribusi obat di Indonesia.

Head of Daewoong Indonesia Business Unit, Baik In Hyun, menyebutkan bahwa kampanye keaslian produk berangkat dari komitmen perusahaan terhadap keselamatan pasien dan kepercayaan tenaga kesehatan.

“Meskipun kami telah bekerja sama dengan BPOM untuk menekan penjualan ilegal secara daring, distribusi tidak resmi dan paparan melalui forum akademik masih terus terjadi,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis  (13/11).

Dia menjelaskan, toksin botulinum Daewoong merupakan produk berkemurnian tinggi pertama di Asia yang disetujui U.S. FDA dan saat ini telah dipasarkan ke lebih dari 80 negara.

Daewoong berkomitmen membangun sistem distribusi yang aman dan terverifikasi bersama komunitas medis Indonesia.

Daewoong dan BPOM RI memperkuat pengawasan toksin botulinum ilegal yang menyebar luas di pasar digital

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |