jpnn.com - BEIJING - Pemerintah China mengkritik keras resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa soal Gaza. China menilai resolusi DK PBB soal Gaza, yang disponsori Amerika Serikat, itu gagal mengusung prinsip-prinsip penting pengaturan pascakonflik Israel-Palestina, terutama soal solusi dua negara.
"Resolusi yang dirancang AS kurang jelas mengenai isu-isu penting terkait pengaturan pasca-konflik di Gaza, dan sepenuhnya gagal mengusung prinsip-prinsip penting termasuk 'Palestina memerintah Palestina' dan solusi dua negara," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam jumpa pers di Beijing, Selasa (18/11).
Sehari sebelumnya, DK PBB mengesahkan resolusi usulan AS terkait pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional (ISF) untuk Jalur Gaza. Sebanyak 13 anggota mendukung, sementara China dan Rusia abstain.
Resolusi itu menjadi dasar pembentukan ISF yang akan bekerja sama dengan Israel dan Mesir, mandat awal dua tahun.
"Mengingat adanya kesenjangan antara rancangan resolusi dan posisi China yang telah lama berlaku, China tidak memberikan suara untuk rancangan resolusi tersebut," ujar Mao Ning.
Dia menyatakan China akan tetap mengambil pendekatan konstruktif dan mendukung perjuangan rakyat Palestina memulihkan hak mereka mendirikan negara.
"Kami tetap akan melakukan upaya berkelanjutan untuk penyelesaian penuh, adil, dan bertahan lama atas masalah Palestina," katanya.
Mao Ning mengatakan China juga mendukung langkah DK PBB untuk mencapai gencatan senjata yang langgeng, meredakan krisis kemanusiaan, dan memulai rekonstruksi Gaza.







































