jpnn.com - Aktris Acha Septriasa membintangi film Mata Mualaf. Film itu menghadirkan potret perempuan yang berani berdiri atas keyakinannya, meski keputusan itu berarti berjalan sendirian dan menghadapi penolakan dari orang terdekat.
Bukan karena ingin melawan, tetapi dia menemukan kebenaran yang tak bisa lagi dia abaikan.
Anggie, tokoh utama yang diperankan oleh Acha Septriasa, bukan digambarkan sebagai korban keadaan.
Anggie digambarkan sebagai perempuan yang berpikir, merasakan, dan mengambil keputusan dengan sadar.
Ketika hidup membawanya pada titik terendah, dia tidak menyerah, justru mulai mempertanyakan siapa dirinya, apa yang diyakini, dan ke mana ingin melangkah.
Dalam proses panjang pencarian jati diri itu, dia menemukan sebuah keyakinan yang membuatnya merasa utuh.
Akan tetapi, keyakinan tersebut tidak selaras dengan harapan keluarganya. Di sinilah konflik inti film tersebut lahir, bukan dari kebencian, tetapi dari cinta.
Ibunya, yang diperankan oleh Dewi Irawan, mencintai anaknya dengan segala cara, tetapi tidak siap menerima pilihan yang dianggap terlalu jauh dari tradisi keluarga.







































