Aturan ODOL Jabar 2026 Tuai Protes, Dinilai Diskriminatif

6 hours ago 15

Aturan ODOL Jabar 2026 Tuai Protes, Dinilai Diskriminatif

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi Truk ODOL. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, JAKARTA - Rencana Pemprov Jawa Barat membatasi truk Over Dimension Overloading (ODOL) mulai Januari 2026 menuai kritik dari kalangan logistik dan pakar transportasi

Sebab, kebijakan itu dianggap mendahului pusat, serta dipersepsikan diskriminatif terhadap angkutan AMDK.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Mahendra Rianto, menyebut langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi “melompat terlalu jauh”, karena pemerintah pusat baru berencana menerapkan kebijakan serupa pada 2027. 

“Daerah seharusnya ikut pusat. Ini struktur kenegaraannya bagaimana?” ujarnya.

Mahendra juga mempertanyakan alasan kerusakan jalan yang dijadikan dasar pembatasan ODOL

Dia menilai klaim itu lemah dan belum terbukti secara teknis, tetapi yangpembatasan mendadak akan menimbulkan lonjakan biaya logistik karena kapasitas angkutan turun dan jumlah perjalanan meningkat.

“Biaya transportasi memengaruhi harga sampai 40 persen. Efeknya bola salju: biaya naik, harga ikut naik.”

Dia menjelaskan industri dengan rantai distribusi panjang termasuk AMDK, dipastikan terkena dampak paling awal. 

Rencana Pemprov Jawa Barat membatasi truk Over Dimension Overloading (ODOL) mulai Januari 2026 menuai kritik dari kalangan logistik dan pakar transportasi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |