AstraZeneca Indonesia Turut Menyoroti Penanganan Pasien Pernapasan Kronis

1 month ago 58

AstraZeneca Indonesia Turut Menyoroti Penanganan Pasien Pernapasan Kronis

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Sesak napas adalah kondisi yang sering kali membuat kita merasa cemas dan tidak nyaman. Foto: Dok. JPNN

jpnn.com, JAKARTA - AstraZeneca pada Desember 2024 lalu berkesempatan untuk ikut serta dalam forum kebijakan Lung Health for Life bersama dengan para pakar medis untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong aksi nyata bagi kesehatan pernapasan di Asia.

Esra Erkomay, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia menuturkan dalam diskusi tersebut, AstraZeneca menyoroti beberapa tantangan umum dalam mewujudkan perawatan pasien yang optimal, antara lain: kurangnya diagnosis yang tepat, akses terhadap layanan berkualitas dan dampak perubahan iklim.

"Penanganan pada pasien penyakit pernapasan kronis (Chronic Respiratory Diseases/CRD) membutuhkan pendekatan kebijakan yang lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Penguatan riset dan data tentang dampak perubahan iklim serta polusi udara terhadap CRD bisa mendorong kolaborasi lintas sektor—antara bidang kesehatan, lingkungan, dan pembangunan," ujar Esra.

Di sisi layanan, penting untuk meningkatkan literasi masyarakat, memperluas pelatihan tenaga medis, serta memastikan ketersediaan alat diagnosis seperti spirometri di fasilitas primer.

Pengembangan sistem rujukan, penyediaan obat esensial di semua tingkat layanan, dan penerapan panduan klinis secara konsisten juga menjadi bagian penting dari solusi jangka panjang.

"Sebagai bagian dari komitmennya dalam meningkatkan penanganan CRD, AstraZeneca terus memperkuat perannya di Indonesia melalui pendekatan yang menyeluruh," terang dia.

Salah satunya yakni AstraZeneca aktif menjadi mitra pemerintah dan para pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan dan tata laksana penanganan CRD yang mengacu pada pedoman global terkini dan direkomendasikan.

Salah satu fokusnya adalah mendukung penerapan pedoman Global Initiative for Asthma (GINA) 2025, yang tidak lagi merekomendasikan penggunaan SABA tunggal dan menganjurkan terapi berbasis pelega antiinflamasi.

Sebagai bagian dari komitmennya dalam meningkatkan penanganan CRD, AstraZeneca terus memperkuat perannya di Indonesia melalui pendekatan yang menyeluruh.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |