jpnn.com, SERANG - Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Banten mendukung penuh rencana pembangunan pondok pesantren (ponpes) melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Dengan pembangunan ponpes dengan APBN, diharapkan tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoharjo, Jawa Timur bisa dihindari.
Ketua GP Ansor Banten Tb Adam Marifat mengatakan pembangunan pesantren menggunakan APBN bukan semata-mata urusan teknis.
"Melainkan langkah strategis untuk memperkokoh peran santri serta pesantren dalam membangun bangsa," kata Adam kepada wartawan, Selasa (14/10).
Menurut Adam, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada tahun ini mengalokasikan anggaran untuk pendidikan mencapai Rp 708 triliun yang diambil dari APBN.
Sebagian anggaran tersebut disalurkan melalui Kementrian Agama (Kemenag) untuk mendukung pertumbuhan pendidikan keagamaan termasuk pesantren di dalamnya.
"Semua itu bentuk pengakuan negara terhadap pesantren, dan santri yang telah berjasa besar sejak masa perjuangan," kata dia.
Dia mengungkapkan pembangunan sarana pesantren melalui APBN merupakan bentuk nyata sinergitas antara negara dengan dunia santri.