jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Infokom Masduki Baidlowi menilai penjatuhan sanksi penghentian sementara Xpose Uncensored di Trans7, tak cukup setelah program itu menghina pesantren dan kiai dalam tayangan mereka.
"MUI itu melihatnya begini, saya kira perlu ada tindak lanjut," kata dia kepada awak media, Rabu (16/10).
Masduki mengatakan Trans7 perlu melaksanakan pembenahan sumber daya manusia (SDM) setelah muncul tayangan Xpose Uncensored.
"Sebaiknya menurut saya pihak Trans7 mengevaluasi kembali SDM-nya," ujar alumnus IAIN Sunan Ampel, Surabaya itu.
Masduki menduga tayangan Xpose Uncensored bisa muncul akibat SDM internal Trans7 kurang memahami prularisme.
"Jangan sampai mempunyai SDM yang latar belakang pemahaman tidak pluralis yang cenderung menyalahkan orang lain, yang sinis pada orang lain, dipelihara di situ," ungkap dia.
Masduki menyampaikan berbahaya ketika industri pertelevisian tak memiliki SDM dengan pemikiran pluralisme.
"Kalau misalnya pemahaman yang seperti itu dibiarkan bertumbuh kembang di dunia pertelevisian, itu kita hanya akan menunggu waktu nanti suatu saat akan muncul kembali kejadian seperti itu," sebut dia.