jpnn.com, JAKARTA - Aksi demonstrasi bertajuk "Indonesia Gelap, Revolusi Dimulai" yang digelar ratusan massa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, pada Senin (25/8) berakhir ricuh. Aksi yang menuntut penangkapan Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan pembatalan proyek penulisan buku sejarah tersebut dibubarkan paksa aparat keamanan.
Demonstrasi yang berlangsung sejak pukul 11.00 WIB itu meningkat ketegangannya saat massa mulai melempari petugas keamanan dan bergerak mendekati Gerbang Pancasila. Aparat kemudian membubarkan paksa aksi dengan menggunakan water cannon dan gas air mata.
Berdasarkan siaran pers Aliansi Rakyat Bergerak di akun Instagram @gejayamemanggil, aksi ini menyampaikan sembilan tuntutan utama. Tuntutan utama mencakup penurunan pemerintahan Prabowo-Gibran, pembubaran kabinet dan DPR RI, serta penghentian proyek penulisan ulang sejarah Indonesia.
Massa juga menuntut penangkapan dan pengadilan terhadap Menteri Kebudayaan Fadli Zon atas penyangkalan terhadap tragedi pemerkosaan massal 1998.
Tuntutan lainnya adalah penolakan terhadap Rancangan Kitab Hukum Undang-Undang Anti-Pemerasan (RKHUAP), transparansi gaji anggota DPR, pencabutan tunjangan rumah anggota DPR, dan penggagalan rencana kenaikan gaji anggota DPR.
Aksi ini menjadi sorotan publik terkait dengan proyek penulisan buku sejarah yang sedang digarap Kementerian Kebudayaan serta pernyataan-pernyataan kontroversial Menteri Fadli Zon mengenai peristiwa 1998.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah atau DPR mengenai tuntutan para demonstran. (tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: