jateng.jpnn.com, TEMANGGUNG - Sebanyak 39 rumah warga di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, rusak akibat angin kencang yang melanda empat kecamatan pada Senin (13/10) petang.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, delapan keluarga terpaksa mengungsi karena rumah mereka mengalami kerusakan berat.
Musibah itu melanda Kecamatan Temanggung, Tembarak, Tlogomulyo, dan Selopampang. Angin datang tiba-tiba saat cuaca terlihat cerah sejak pagi. Dalam hitungan menit, atap rumah beterbangan, genting berjatuhan, dan beberapa rangka baja ringan ikut terlepas.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung Ripto Susilo mengatakan delapan rumah mengalami kerusakan berat di bagian atap, sehingga penghuninya harus mencari tempat berlindung sementara.
“Delapan rumah itu rusak berat pada bagian atapnya. Gentingnya kabur semua, galvalum juga lepas. Jadi tidak mungkin mereka tinggal di situ. Mereka mengungsi ke rumah saudara,” kata Ripto seusai meninjau lokasi bencana di Kelurahan Manding, Kecamatan Temanggung, Selasa (14/10).
Menurutnya, 31 rumah lainnya hanya mengalami kerusakan ringan dan kini sudah mulai diperbaiki oleh petugas BPBD Temanggung bersama warga sekitar.
Pemerintah daerah juga telah menyalurkan bantuan bahan bangunan berupa kayu, seng, besi, dan semen untuk warga yang rumahnya rusak berat.
“Untuk yang berat langsung kami bantu material agar bisa segera diperbaiki. Petugas BPBD dan relawan juga terus membantu pembersihan puing dan perbaikan,” ujarnya.
Ripto mengingatkan warga agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama pada masa peralihan musim seperti saat ini. Ia menegaskan, kejadian tersebut datang tanpa tanda-tanda.
“Musibah seperti ini sulit diprediksi. Kemarin dari pagi sampai sore cerah, tahu-tahu turun hujan disertai angin kencang. Jadi masyarakat harus waspada dan siap siaga,” tuturnya.