jpnn.com, JAKARTA - Nasib gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Riau, semakin mengkhawatirkan.
Dalam 11 tahun terakhir, sebanyak 23 ekor gajah liar ditemukan mati di kawasan konservasi tersebut.
Data ini diungkap oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, yang mencatat kasus kematian satwa dilindungi itu terjadi sejak tahun 2015 hingga Juni 2025.
“Kami mencatat ada 23 kasus kematian gajah sumatera di TNTN selama periode tersebut,” kata Kepala BBKSDA Riau Supartono Kamis (26/6).
Pada 2015 menjadi periode paling kelam, di mana 8 ekor gajah mati dalam satu tahun. Kematian terus berlanjut meski fluktuatif mulai dari 2016 tercatat 2 kasus.
Kasus kematian gajah yang tertinggi, sebut Supartono, yaitu tahun 2015, sebanyak 8 ekor.
Kemudian, pada tahun 2016, ada 2 kasus kematian. Sedangkan di tahun 2017, nihil.
Tahun 2018 ada 2 kasus kematian, dan tahun 2019 1 kasus. Pada tahun 2020, kematian gajah meningkat, yakni 3 kasus.