Soal Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Penambahan Impor BBM Dinilai Bukan Solusi

1 hour ago 4

Soal Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Penambahan Impor BBM Dinilai Bukan Solusi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Salahnsatu SPBU Shell di Jalan Antasari 1, Jakarta Selatan. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Profesor Imron Mawardi menilai penambahan lagi kuota impor BBM, bukan solusi terkait kelangkaan BBM di SPBU swasta.

Pasalnya, jika keran impor BBM terus bertambah dengan semena-mena, justru berdampak negatif terhadap neraca perdagangan ekspor impor Indonesia.

”Tidak bagus untuk perekonomian kita. Karena menguras devisa, akan mengganggu nilai tukar rupiah,” ujar Imron.

Terlebih, SPBU swasta sebenarnya sudah mendapat tambahan kuota impor sebesar 10 persen.

”SPBU swasta dapat izin untuk impor, karena impor mereka berdasarkan kepada proyeksi tahun sebelumnya. Jadi biasanya begitu permintaannya,” ucapnya.

Menurut Imron, pemenuhan kebutuhan BBM lewat impor sebenarnya sudah bisa diperhitungkan.

Saat ini, produksi minyak dalam negeri sekitar 600 ribu barel per hari. Untuk itu, guna memenuhi kebutuhan sebanyak 1,6 juta barel per hari, yang harus diperoleh lewat impor sekitar 900 ribu barel per hari.

Karena itulah Imron meminta SPBU swasta, agar membuat perencanaan lebih baik. Melalui perencanaan yang akurat, diharapkan tidak lagi terjadi kelangkaan BBM seperti saat ini.

Terlebih, SPBU swasta sebenarnya sudah mendapat tambahan kuota impor sebesar 10 persen.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |