jpnn.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan target produksi nikel dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2026 akan lebih rendah untuk mengangkat harga nikel.
“Semuanya kami pangkas. Bukan hanya nikel, batu bara pun kami pangkas,” ujar Bahlil dikutip Senin (22/12).
Pemangkasan target produksi nikel dan batu bara bertujuan untuk mengangkat harga kedua komoditas tersebut dengan cara mengatur pasokan dan permintaan.
Hari ini, lanjut Bahlil, harga batu bara mengalami penurunan, sebab jumlah batu bara yang diperjualbelikan kurang lebih sekitar 1,3 miliar ton.
“Indonesia sendiri menyuplai sekitar 500–600 juta ton, hampir 50 persen,” ucapnya.
Harga acuan batu bara menunjukkan tren penurunan sejak periode I November. Pada periode I November, harga komoditas batu bara turun dari 109,74 dolar AS per ton pada periode II Oktober, menjadi 103,75 dolar AS per ton pada periode I November.
Kemudian, harga komoditas batu bara kembali turun dari USD 103,75 dolar per ton pada periode I November, menjadi USD 102,03 dolar per ton pada periode II November.
Selain HBA dengan nilai kalor 6.322 kcal/kilogram yang mengalami penurunan, harga batu bara acuan (HBA) I, II, dan III juga turut mengalami perubahan.










































