jpnn.com, JAKARTA - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Maman Abdurrahman blak-blakan soal barang impor China yang dinilai merusak pasar UMKM lokal.
Salah satu yang paling mendominasi yakni produk fesyen, mulai dari pakaian hingga aksesori diguyur produksi dari China.
Maman menyatakan banyak jenama lokal tidak bisa bertahan karena penjualan di lapangan sudah didominasi produk luar, sehingga susah bersaing secara kompetitif.
"Hampir enggak ada tuh produk UMKM yang memang dia bisa survive, karena lapangan itu dibanjiri dengan produk dari luar," ujar Maman dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin Indonesia, dikutip dari kanal Kadin, Selasa (2/11).
Maman menyatakan ada dua biang kerok terbesar pasar UMKM lokal sulit berkembang.
Pertama, masuknya barang bekas impor ilegal, termasuk baju, yang dikenal saat ini sebagai pasar thrifting.
"Yang kedua, yang paling sulit ditertibkan, Masalah White Label & Produk China. baju yang diproduksi dalam jumlah besar, masuk ke Indoensia, dikasih cap stempel, sudah enggak karuan itu," imbuhnya menjelaskan.
Lantaran fakta tersebut, Maman pun menekankan perlunya disterilisasi pasar besar-besaran.












































