jpnn.com - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin mengatakan, pentingnya pemahaman masyarakat terhadap peran TNI dalam sistem pertahanan rakyat semesta, dan ketahanan pangan nasional.
Menurut Mayjen TNI (Purn), Indonesia menganut sistem pertahanan rakyat semesta, yakni seluruh potensi negara dimanfaatkan untuk kepentingan pertahanan negara.
Karena itu doktrin utama yang diterapkan TNI adalah perang berlarut, dimulai dengan perang konvensional, dan jika diperlukan berlanjut dengan perang gerilya hingga kemenangan tercapai.
TB Hasanuddin menjelaskan perang berlarut sangat penting untuk menyiapkan wilayah-wilayah logistik, termasuk penyediaan bahan makanan di desa-desa, kampung, dan kota. Itu agar perlawanan dapat berlangsung selama mungkin.
“Dalam keadaan perang, prajurit TNI dapat turun langsung menjadi petani di lapangan dalam membangun depot-depot logistik,” ujar TB Hasanuddin, Kamis (11/6).
Namun demikian, dalam keadaan damai, Hasanuddin menekankan tugas membangun ketahanan pangan sebaiknya diserahkan kepada kementerian yang profesional, yaitu Kementerian Pertanian.
“Sementara dalam keadaan damai, membangun depot-depot logistik atau ketahanan pangan sebaiknya tidak ditangani langsung oleh prajurit TNI aktif, melainkan diserahkan kepada kementerian terkait yang sudah terstruktur, yakni Kementan,” tambahnya.
Hasanuddin juga mengingatkan sesuai dengan UU yang berlaku, prajurit TNI sebaiknya lebih fokus pada kesiapan tempur dengan melakukan latihan secara intensif.